Smart Deposit Box
Kasus pencurian ditengah-tengah masyarakat semakin meningkat, sehingga membuat banyak pihak menjadi was-was dengan harta berharganya, sehingga diperlukan keamanan akan penyimpanan barang berharga. Smart Deposit Box hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut. Dimana aplikasi ini tidak hanya menawarkan keamanan konvensional seperti brankas biasa, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fitur pintar yang memanfaatkan teknologi terkini yaitu Arduino, Keypad dan LCD serta beberapa buah sensor.
Keypad pada smart deposit box akan memastikan bahwa hanya pemilik yang memiliki kode akses yang benar yang dapat membuka dan mengakses isi kotak, dimana berfungsi sebagai antarmuka pengguna untuk memasukkan kode akses ke dalam Smart Deposit Box. Sensor infrared akan mendeteksi orang disekitar smart deposit box membuat LCD aktif dan kode akses nantinya akan ditampilkan pada LCD. Sensor magnet dan vibration akan mendeteksi adanya maling. Informasi lengkap seputar Smart Deposit Box dapat ditemukan di bagian blog di bawah ini.
TUJUAN [KEMBALI]- Memenuhi tugas Mikroprosesor dan Mikrokontroler
- Mempelajari rangkaian keypad dan LCD
- Mengetahui prinsip kerja dari rangkaian Keypad dan LCD
- Menjelaskan prinsip kerja Sensor infrared, sensor magnetic dan sensor vibration.
- Mensimulasikan rangkaian Sensor infrared, sensor magnetic dan sensor vibration.
- 12 tombol (dengan fungsi tergantung pada aplikasi).
- Konfigurasi 4 baris (input scanning) dan 3 kolom (output scanning).
- Kompatibel penuh dengan DT-51 Low Cost Series dan DT-AVR Low Cost Series. Mendukung DT-51 Minimum Systemver 3.0, DT-51 PetraFuz, DT-BASIC Series, dan sistem lain.
- Dilengkapi dengan contoh program.
- Dimensi : 9 cm (P) x 5,4 cm (L) x 1,8 cm (T)
- Perlengkapan : 1 buah DT-I/O 3 x 4 Keypad Module
- Tegangan operasi LCD ini adalah 4.7V-5.3V
- Ini mencakup dua baris di mana setiap baris dapat menghasilkan 16 karakter.
- Pemanfaatan arus adalah 1mA tanpa lampu latar
- Setiap karakter dapat dibangun dengan kotak 5×8 piksel
- Alfanumerik LCD alfabet & angka
- Apakah tampilan dapat bekerja pada dua mode seperti 4-bit & 8-bit
- Ini dapat diperoleh dalam Lampu Latar Biru & Hijau
- Ini menampilkan beberapa karakter yang dibuat khusus
- Vsuplai : DC 3.3V-5V
- Arus : 15mA
- Sensor : SW-420 Normally Closed
- Output : digital
- Dimensi : 3,8 cm x 1,3 cm x 0,7 cm
- Berat : 10 gr
- Kondisi : Baru
6). Sensor Magnet (Reed Switch)
8).Transistor NPN
1. Arduino Uno
Kontruksi
Arduino adalah platform perangkat keras (hardware) yang dirancang untuk memudahkan pengembangan dan prototyping proyek-proyek elektronik. Ini terdiri dari papan sirkuit cetak berukuran kecil yang dilengkapi dengan mikrokontroler dan sejumlah pin input/output yang dapat digunakan untuk menghubungkan sensor, aktuator, dan komponen elektronik lainnya.
Mikrokontroler pada papan Arduino adalah otak utama yang mengontrol berbagai komponen yang terhubung dengannya. Papan Arduino biasanya dilengkapi dengan berbagai macam varian mikrokontroler dari berbagai produsen, seperti ATmega yang diproduksi oleh Microchip Technology. Meskipun demikian, Arduino lebih sering dikaitkan dengan platform open-source yang dikelola oleh Arduino.cc.
Arduino memiliki beberapa komponen utama yang membentuk papan sirkuit mikrokontroler. Berikut adalah penjelasan tentang komponen-komponen utama Arduino:
- Mikrokontroler: Ini adalah otak utama dari Arduino yang melakukan semua operasi pengolahan data dan kontrol. Arduino menggunakan mikrokontroler sebagai pusat kendali, yang berfungsi untuk membaca input, menjalankan kode program, dan mengontrol output. Beberapa varian Arduino menggunakan mikrokontroler dari berbagai produsen, seperti ATmega yang diproduksi oleh Microchip Technology.
- Pin I/O: Arduino memiliki sejumlah pin input/output (I/O) yang digunakan untuk menghubungkan sensor, aktuator, dan komponen lainnya. Pin ini bisa berfungsi sebagai input untuk membaca data dari sensor atau output untuk mengontrol aktuator. Ada pin digital dan pin analog. Pin digital dapat berupa input atau output dengan nilai logika 0 (LOW) atau 1 (HIGH), sementara pin analog digunakan untuk membaca nilai analog seperti sensor suhu atau cahaya.
- Papan Sirkuit: Papan Arduino adalah substrat fisik tempat semua komponen terhubung. Papan ini biasanya terbuat dari bahan tahan lama dan dilengkapi dengan jalur tembaga yang menghubungkan komponen-komponen elektronik.
- Konektor USB: Banyak varian Arduino dilengkapi dengan konektor USB. Ini memungkinkan Anda untuk menghubungkan papan Arduino ke komputer, sehingga Anda dapat mengunggah kode program ke mikrokontroler dan berkomunikasi dengan papan melalui koneksi serial.
- Catu Daya: Arduino memerlukan catu daya untuk beroperasi. Ini bisa berasal dari komputer melalui kabel USB atau dari sumber daya eksternal seperti baterai atau adaptor listrik. Beberapa papan Arduino memiliki regulator tegangan yang memungkinkan papan menerima berbagai tingkat tegangan masukan.
- Konektor Listrik: Arduino umumnya memiliki pin header atau konektor yang memungkinkan Anda untuk menghubungkan kabel atau kawat ke pin I/O. Ini memudahkan Anda dalam menghubungkan sensor, aktuator, dan komponen lainnya ke papan Arduino.
- Kristal Osilator: Kristal osilator digunakan untuk menghasilkan sinyal osilasi yang diperlukan oleh mikrokontroler untuk menjalankan perhitungan waktu dan operasi lainnya.
- Tombol Reset: Tombol reset memungkinkan Anda untuk mengulang proses booting papan Arduino atau menghentikan eksekusi program yang sedang berjalan.
- Indikator LED: Beberapa varian Arduino memiliki indikator LED yang terhubung ke pin tertentu. LED ini dapat diatur dalam kode program untuk memberi tahu status atau kondisi papan, seperti aktif atau dalam mode tidur.
Semua komponen ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan platform Arduino yang kuat dan serbaguna untuk mengembangkan berbagai proyek elektronik dan pemrograman.
2. Keypad
Modul keypad 3x4 merupakan suatu modul keypad berukuran 3 kolom x 4 baris. Modul ini dapat difungsikan sebagai input dalam aplikasi seperti pengaman digital, absensi, pengendali kecepatan motor, robotik, dan sebagainya. Penggunaan keypad dilakukan dengan cara menjadikan tiga buah kolom sebagai output scanning dan empat buah baris sebagai input scanning.
Cara kerja rangkaian Keypad 3x4:
- Apabila Kolom 1 diberi logika ‘0’, kolom kedua dan kolom ketiga diberi logika ‘1’ maka program akan mengecek tombol 1, 4, 7, dan *, sehingga apabila salah satu baris berlogika '0' maka ada tombol yang ditekan.
- Apabila Kolom 2 diberi logika ‘0’, kolom pertama dan kolom ketiga diberi logika ‘1’ maka program akan mengecek tombol 2, 5, 8, dan 0, sehingga apabila salah satu baris berlogika '0' maka ada tombol yang ditekan.
- Apabila Kolom 3 diberi logika ‘0’, kolom pertama dan kolom kedua diberi logika ‘1’ maka program akan mengecek tombol 3, 6, 9, dan #, sehingga apabila salah satu baris berlogika '0' maka ada tombol yang ditekan.
- Kemudian kembali ke semula, artinya program looping terus mendeteksi data kolom dan data baris, cara ini disebut scaning atau penyapuan keypad untuk mendapatkan saklar mana yang ditekan. (blog dari Furinkazen)
- begin() Untuk begin() digunakan dalam inisialisasi interface ke LCD dan mendefinisikan ukuran kolom dan baris LCD. Pemanggilan begin() harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memanggil instruksi lain dalam library LCD. Untuk syntax penulisan instruksi begin() ialah sebagai berikut. lcd.begin(cols,rows) dengan lcd ialah nama variable, cols jumlah kolom LCD, dan rows jumlah baris LCD.
- clear() Instruksi clear() digunakan untuk membersihkan pesan text. Sehingga tidak ada tulisan yang ditapilkan pada LCD.
- setCursor() 19 Instruksi ini digunakan untuk memposisikan cursor awal pesan text di LCD. Penulisan syntax setCursor() ialah sebagai berikut. lcd.setCursor(col,row) dengan lcd ialah nama variable, col kolom LCD, dan row baris LCD.
- print() Sesuai dengan namanya, instruksi print() ini digunakan untuk mencetak, menampilkan pesan text di LCD. Penulisan syntax print() ialah sebagai berikut.lcd.print(data) dengan lcd ialah nama variable, data ialah pesan yang ingin ditampilkan.
4. Sensor Infrared
Sensor magnet adalah sensor yang mendeteksi keberadaan atau perubahan medan magnet. Sensor ini terdiri dari dua lempengan logam yang diisolasi dari satu sama lain. Lempengan logam ini disebut reed switch. Ketika magnet mendekat ke reed switch, medan magnetnya akan menarik kedua lempengan logam tersebut kedekatan. Hal ini akan menyebabkan reed switch menutup dan mengalirkan arus listrik.
Sensor magnet dapat dikonfigurasi dalam dua cara, yaitu:
- Konfigurasi seri, yaitu reed switch dikonfigurasi secara seri dengan sumber tegangan dan resistor. Dalam konfigurasi ini, reed switch akan berfungsi sebagai sakelar yang membuka dan menutup aliran arus listrik.
- Konfigurasi paralel, yaitu reed switch dikonfigurasi secara paralel dengan sumber tegangan. Dalam konfigurasi ini, reed switch akan berfungsi sebagai sensor yang mendeteksi keberadaan atau perubahan medan magnet.
- Ketika magnet mendekat ke reed switch, medan magnetnya akan menarik kedua lempengan logam tersebut kedekatan.
- Hal ini akan menyebabkan reed switch menutup dan mengalirkan arus listrik.
- Arus listrik yang mengalir melalui reed switch akan terbaca oleh rangkaian elektronik.
- Rangkaian elektronik akan menerjemahkan arus listrik tersebut sebagai sinyal digital.
- Sinyal digital ini dapat digunakan untuk mengontrol perangkat elektronik lain
Grafik Respon Sensor Magnet (Reed Switch)
Grafik respon sensor magnet (reed switch) menunjukkan hubungan antara medan magnet dan arus listrik yang mengalir melalui reed switch. Grafik ini biasanya berbentuk kurva S.
Resistor merupakan komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.Sesuai dengan namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor memiliki simbol seperti gambar dibawah ini :
Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :
Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Rumus dari Transitor adalah :
hFE = iC/iB
dimana, iC = perubahan arus kolektor
iB = perubahan arus basis
hFE = arus yang dicapai
Karakteristik Input
Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.
Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.
Pemberian bias Ada beberapa macam rangkaian pemberian bias, yaitu: 1. Fixed bias yaitu, arus bias IB didapat dari VCC yang dihubungkan ke kaki B melewati tahanan R seperti gambar 58. Karakteristik Output.2.Self Bias adalah arus input didapatkan dari pemberian tegangan input VBB seperti gambar 60.
Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.
Gelombang I/O Transistor 9. Motor DC
Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.
Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.
- Download library yang diperlukan pada bagian download dalam blog.
- Buka proteus yang sudah diinstal untuk membuat rangkaian.
- Tambahkan komponen seperti Arduino, sensor, dan perangkat lainnya lalu susun menjadi rangkaian.
- Buka Arduino IDE yang sudah diinstal.
- Di Arduino IDE, pergi ke menu "File" > "Preferences".Pastikan opsi
- "Show verbose during compile" dicentang untuk mendapatkan informasi detail saat kompilasi.
- Salin kode program Arduino pada blog kemudian tempelkan program tadi ke Arduino IDE.
- Kompilasikan kode dengan menekan tombol "Verify" di Arduino IDE.
- Cari dan salin path file HEX yang dihasilkan selama proses kompilasi.
- Kembali ke Proteus dan pilih Arduino yang telah Anda tambahkan di rangkaian.
- Buka opsi "Program File" dan tempelkan path HEX yang telah Anda salin dari Arduino IDE.
- Jalankan simulasi di Proteus.
#include <Keypad.h> #include <LiquidCrystal.h> |
Memanggil library LCD yang digunakan untuk mengaktifkan |
#define PIN_INFRARED 13 #define PIN_REED_MAGNETIK 12 #define PIN_GETAR 11 #define MOTOR_PIN 10 |
Mendefinisikan konstanta pada pin arduino |
// Inisialisasi objek LCD LiquidCrystal lcd(A5, A4, A3, A2, A1, A0); const byte BARIS = 4; const byte KOLOM = 3; char tombolKeypad[BARIS][KOLOM] = { {'1', '2', '3'}, {'4', '5', '6'}, {'7', '8', '9'}, {'*', '0', '#'} }; byte pinBaris[BARIS] = {3, 2, 1, 0}; byte pinKolom[KOLOM] = {4, 5, 6}; |
LCD diinisialisasi dengan menggunakan objek LiquidCrystal. Beberapa variabel global dideklarasikan, termasuk matriks
tombolKeypad yang merepresentasikan layout keypad, serta array pinBaris dan
pinKolom yang menentukan pin-pin keypad. |
int panjangPassword = 4; int indeksPassword = 0; char password[4]; bool safeDalamModePeringatan = true; bool motorOn = false; |
Mendeklarasikan variabel (bertipe integer) dan tipe data berupa bool
(bernilai benar/salah). |
// Inisialisasi objek keypad Keypad keypad = Keypad(makeKeymap(tombolKeypad), pinBaris, pinKolom,
BARIS, KOLOM); |
Objek keypad diinisialisasi dengan menggunakan matriks tombol keypad
dan konfigurasi pin baris dan kolom. |
void setup() { // Inisialisasi LCD dan
konfigurasi pin lcd.begin(16, 2); pinMode(PIN_INFRARED, INPUT); pinMode(PIN_REED_MAGNETIK,
INPUT); pinMode(PIN_GETAR, INPUT); pinMode(MOTOR_PIN, OUTPUT); } |
Mendeklarasikan LCD dan beberapa pin diatur menjadi inputan |
void tampilkanPesanDefault() { // Tampilkan pesan default di
LCD lcd.clear(); lcd.print("Password:
"); } |
menampilkan pesan default di LCD. Pesan default yang ditampilkan adalah "Password: ". Menggunakan fungsi lcd.clear() untuk menghapus konten sebelumnya di
LCD dan lcd.print() untuk menampilkan pesan. |
void tampilkanPesan(const char *pesan, int waktuTunda = 1000) { // Tampilkan pesan di LCD
dengan opsi waktu tunda lcd.clear(); lcd.print(pesan); delay(waktuTunda); } |
Menampilkan pesan di LCD dengan opsi waktu tunda. Menghapus konten sebelumnya di LCD dengan lcd.clear() dan menampilkan
pesan menggunakan lcd.print(pesan). Terdapat parameter opsional waktuTunda yang menentukan berapa lama
pesan akan ditampilkan sebelum dihapus. Menggunakan fungsi delay(waktuTunda) untuk memberi waktu tunda
sebelum pesan dihapus. |
void periksaInfrared() { // Periksa status infrared if (digitalRead(PIN_INFRARED)
== LOW) {
tampilkanPesan("Deposit Box Private"); delay(500); // Kurangi delay untuk respons yang lebih
cepat } } |
Memeriksa status sensor infrared. Jika sensor infrared mendeteksi sesuatu (status LOW), maka akan
menampilkan pesan "Deposit Box Private" di LCD. Terdapat delay 500 milidetik untuk memberikan respons yang lebih
cepat. |
void periksaStatusKeamanan() { // Baca sensor dan periksa
status keamanan int sensorReedMagnetik =
digitalRead(PIN_REED_MAGNETIK); int sensorGetar =
digitalRead(PIN_GETAR); if (!safeDalamModePeringatan)
{ return; // Mode normal, abaikan pemeriksaan intrusi } if (sensorReedMagnetik == LOW
&& sensorGetar == HIGH) { tampilkanPesan("Ada
Maling!"); delay(500); // Kurangi delay untuk respons yang lebih
cepat } } |
Membaca status dari sensor reed magnetik dan sensor getar untuk
memeriksa status keamanan. Jika sistem berada dalam mode peringatan (safeDalamModePeringatan
aktif) dan sensor reed magnetik mendeteksi keadaan "LOW" dan sensor
getar mendeteksi keadaan "HIGH", maka akan menampilkan pesan
"Ada Maling!" di LCD. Terdapat delay 500 milidetik untuk memberikan respons yang lebih
cepat. |
void bacaKeypad() { // Baca input dari keypad char tombol =
keypad.getKey(); if (tombol != NO_KEY) { lcd.print(tombol); password[indeksPassword] =
tombol; indeksPassword++; if (indeksPassword == panjangPassword)
{ indeksPassword = 0; periksaPassword(); } } } |
Membaca input dari keypad. Menggunakan objek keypad untuk mendapatkan tombol yang ditekan. Jika tombol ditekan (bukan NO_KEY), maka tombol tersebut ditampilkan
di LCD, disimpan dalam array password, dan indeks password ditingkatkan. Jika panjang password terpenuhi, maka fungsi periksaPassword()
dipanggil. |
void periksaPassword() { // Periksa password yang
dimasukkan if (strncmp(password,
"1111", panjangPassword) == 0) { tampilkanPesan("Benar"); delay(100); // Kurangi delay untuk respons yang lebih
cepat tampilkanPesan("Halo
Salman"); safeDalamModePeringatan =
false; motorOn = true; } else {
tampilkanPesan("Salah"); delay(100); // Kurangi delay untuk respons yang lebih
cepat } } |
melakukan pengecekan terhadap password yang dimasukkan. Jika password yang dimasukkan (diambil dari array password) sama
dengan "1111", maka akan menampilkan pesan "Benar" dan
"Halo Salman" di LCD. Selain itu, jika password tidak cocok, maka akan menampilkan pesan
"Salah". Terdapat delay 100 milidetik untuk memberikan respons yang lebih
cepat. Jika password benar, maka safeDalamModePeringatan dinonaktifkan dan
motorOn diaktifkan. |
void loop() { // Jalankan rutin pemeriksaan periksaInfrared(); periksaStatusKeamanan(); if (indeksPassword == 0) { tampilkanPesanDefault(); } // Baca input dari keypad bacaKeypad(); if (motorOn) { digitalWrite(MOTOR_PIN,
HIGH); tampilkanPesan("Halo
Salman", 2000); // Kurangi delay
untuk respons yang lebih cepat digitalWrite(MOTOR_PIN,
LOW); motorOn = false; } } |
Loop utama program berfungsi untuk menjalankan secara berulang
rutinitas pemeriksaan keamanan, termasuk pengecekan sensor infrared dan
sensor keamanan lainnya. Jika tidak ada karakter password yang dimasukkan,
program menampilkan pesan default "Password: " di LCD. Selanjutnya,
input dari keypad dibaca, dan jika panjang password terpenuhi, sistem
memeriksa validitas password. Jika password benar, motor diaktifkan,
ditampilkan pesan "Halo Salman" selama 2 detik, dan motor
dinonaktifkan. Proses ini terus berulang untuk memantau kondisi keamanan dan
memberikan respons sesuai dengan input keypad serta status sensor. |
video simulasi rangkaian
- Video Teori LCD
- Video Teori Arduino
- Video Teori Sensor Infrared
- Video Sensor Vibration
- Video Sensor Magnetic Reed Switch
g). Download File [KEMBALI]
Download rangkaian klik disiniDownload HTML klik disini
Download listing program klik disini
Download video simulasi rangkaian klik disini
- Download Library
Download library Infrared Sensor klik disini
- Download datasheet
Download datasheet Magnetic Reed Switch Sensor klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar